WONOGIRI, suaramerdeka.com - Sungai Wiroko yang mengalir dari wilayah Kecamatan Tirtomoyo sampai Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri sering kali meluap hingga membanjiri sebagian Desa Kulurejo, Nguntoronadi. Frekuensi banjir yang tinggi di wilayah itu diduga karena sungai sudah semakin dangkal.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto mengatakan, sungai tersebut sudah kian dangkal. Kondisi itu membuat penampang sungai semakin lebar. Bahkan, lebar di beberapa ruasnya bisa mencapai 100 meter, sehingga bibir sungai terlalu dekat dengan permukiman dan jalan raya.
Dia mengungkapkan, banjir terakhir terjadi pada Kamis (5/1) kemarin. Banjir bahkan menggenangi ruas jalan Wonogiri-Pacitan sehingga lalu lintas sempat terputus selama beberapa jam. “Daerah itu sering banjir. Faktor penyebabnya antara lain sungai semakin dangkal dan melebar. Di beberapa ruas sungai, lebarnya bisa 100 meter,” katanya, baru-baru ini.
Oleh karena itu, Sungai Wiroko menurutnya perlu dinormalisasi dan direvitalisasi. Dia menekankan agar fungsi sungai dikembalikan seperti semula agar air tidak mudah melimpas ke daratan. Sungai yang terlalu menikung juga perlu direvitalisasi. “Sungai Wiroko perlu dinormalisasi dan direvitalisasi,” ujarnya.
Di sisi lain, aktivitas penambangan batu di sungai berpengaruh terhadap tingginya sedimentasi di Sungai Wiroko maupun Waduk Gajahmungkur. Pasalnya, Waduk Gajahmungkur menjadi muara Sungai Wiroko.
Sumber Informasi :
https://www.facebook.com/1691011067841523/photos/a.1695374034071893.1073741827.1691011067841523/1855041528105142/?type=3&theater
Translate
Pengikut
Sukses Dinamo
https://www.facebook.com/yogi.senior?fref=ts
Cilok Ipul Putra Arsed
Java Battery
https://www.facebook.com/warsiyanto.warsiyanto.77?fref=ts
Entri Populer
-
Bissmillahirohmanirohim Tangerang, Mohon Do'a Restu untuk Rekan-rekan yang akan mengadakan penggalangan dana di sekitaran Serpong ...